NIM : 150341603154
Offr : B
" Pembelajaran Kooperatif "
A. Pengertian Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk
pembelajaran yang didasarkan faham konstruktivis yang berpandangan bahwa
anak-anak diberi kesempatan agar menggunakan secara sadar strateginya sendiri
dalam belajar, sedangkan guru membimbing siswa ke tingkat pengetahuan yang
lebih tinggi. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
melibatkan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum
selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Pembelajaran
ini menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara 4 sampai 6 orang
yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku
yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah
yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan
keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.
Pola belajar kelompok
dengan cara kerja sama antar siswa, selain dapat mendorong tumbuhnya gagasan
yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa, juga merupakan nilai
sosial bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan. Apabila individu-individu ini
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, ketergantungan timbal-balik atau saling
ketergantungan antar mereka akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras
demi keberhasilan secara bersama-bersama, dimana kadang-kadang mereka harus
menolong seorang anggota secara khusus.
B. Unsur-Unsur Cooperative Learning
Menurut Johnson dan
johnson (1994) dan sutton (1992), terdapat lima unsur penting dalam belajar
kooperatif, yaitu:
a. Saling ketergantungan positif antara
siswa.
b. Interaksi antara siswa yang semakin
meningkatkan.
c. Tanggung jawab individual.
d. Keterampilan interpersonal dan kelompok
kecil.
e. Proses kelompok. Belajar kooperatif
tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok.
C. Karakteristik Cooperative Learning
Terdapat beberapa
karakteristik strategi pembelajaran kooperatif, diantaranya yaitu:
a. Pembelajaran secara tim.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim
harus mampu membuat setiap siswa belajar. Semua anggota tim harus saling membantu
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah, criteria keberhasilan
pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim.
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif mempunyai
empat fungsi pokok, yaitu:
(1) perencanaan, menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran
berjalan secara efektif.
(2) pelaksanaan, menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, melalui
langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan
yang sudah disepakati bersama.
(3) organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok, oleh sebab itu
perlu diatur tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok
(4) kontrol, menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes
maupun nontes.
c. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif
ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja
sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota
kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan
tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu.
d. Keterampilan bekerja sama Kemauan untuk
bekerja sama itu kemudian dipraktikkan
melalui aktivitas dan kegiatan yang
tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu
didorong untuk ikut dan sanggup berinteraksi berbagai hambatan dam berinteraksi
dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan
pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.
D. Kelebihan dan Kelemahan Cooperative Learning
Keunggulan
pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran diantaranya:
a. Siswa tidak telalu menggantungkan pada
guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
b. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan
ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan
ide-ide orang lain.
c. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain
dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
d. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk
lebih bertanggung jawab dalam belajar.
e. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus
kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal
yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan memanage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
f. Mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima
umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan
masalah tanpa takut membuat masalah, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung
jawab kelompoknya.
g. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan
informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
Di samping
keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan, diantanranya:
a. Untuk siswa yang dianggap memiliki
kelebihan, contohnya mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap
kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim
kerja sama dalam kelompok.
b. Ciri utama dari cooperative learning adalah bahwa siswa saling membelajarkan.
Oleh karena itu, jika tanpa peer
teaching yang efektif, maka
dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang
demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh
siswa.
c. Penilaian yang diberikan dalam cooperative learning didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang
diharapkan
adalah prestasi setiap induvidu siswa.
d. Keberhasilan cooperative learning dalam upaya mengembangakan kesadaran
berkelompok memerlukan waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin
dapat tercapai hanya dengan satu kali atau berkali-kali penerapan pembelajaran
ini.
e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan
kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan
yang hanya didasarkan pada kemampuan secara
individual.
REFLEKSI
REFLEKSI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pengertian : pembelajran
yg melibatkan 4 – 5 orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Ada sttruktur golongan
yang bersofat koopertaif. Mengutamakan kerja sama antar kelompok untuk emncapai
tujuan.
Tujuan :
- meningktakan kinerja
siswa
- membantu siswa memahami
-menerima teman – temannya
berbagai latar belakang
- berani untuk
berpendapat
Manfaat :
- meningkatkan pencurahan
waktu thd tugas
- rasa harga diri menjadi
lebih tinggi
- konflik anatar pribadi
berkurang
- apatis berkurang
- meningkatkan motivasi
lebih besar
- hasil belajar lebih
tinggi
Karakteristik :
- berkelompok untuk
menuntaskan materi belajar
-Kelompok dibentuk untuk
memiliki keterampilan tinggi
- anggota kelompok
berasal dari ras yang berbeda
- Penghargaan lebih
berorentasi
Komponen :
- ketergenatungan positif
- tanggung jawab individu
- kemampuan
bersosialisasi
- tatap muka
- evaluasi proses
kelompok
Indikator :
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Menayjikan informasi
Mengorganisasikan ke
dalam kelompok2 belajar
Membimbing kelompok
belajar
Mengevaluasi
Memberikan penghargaan
Tipe pembalajaran
kooperatif yaitu :
1. STAD
Yang paling sederhana,
dibentuk kelompok dan dibahas LKSnya
2. TPS
Diskusi dengan kelompok
3. JIGSAW
Pembagian materi
pembaljaran. Dan harus memhami satu topik
4. NHT
Diskusi dg cara diberikan
nomor pada semua peserta didik.
5. Mencari pasangan
Setiap kelompok memiliki
2 anggota. Ada pertanyaan dan jawaban
6. CIRC
Mengatur untuk kerja sama
anatar kelompok. Misal: membuat makalah, jurnal
Kelebihan :
- guru sbg fasilitator
- siswa tidak tergantung
dg guru
- menghargai orang
lain
- meningkatkan mengolah
informasi
Kekurangan :
- membutuhkan sarana yang
mendukung
- topik yg dibahas
cenderung meluas
- terjadi dominansi
seorang saja dalam diskusi
- siswa kurang
konsentrasi dalam pembeljaran
DISKUSI
1. apa maksud dr
kecurangan waktu thd tugas ?
2. perbedaan dari TPS dan
JIGSAW ?
3. jelaskan rasa dan
harga diri menjadi tinggi dan maksud dari pribadi yang lebih kuat ?
Jawab :
1. waktu untuk
berkelompok lebih banyak dari pada diskusi. Sehingga dibutuhkan untuk materi
yang cukup. Sehingga dapat memfokuskan tugas yang diberikan. Jadi waktu yang
digunakan tidak sia2.
2. pada TPS : mula2
dibagi LKS. Setiap siswa berpikir sendiri. Kemudian diberi waktu. Dan
diskusikan secara kelompok atau berpasangan. Dari situ didiskusikan dengan satu
kelas.
Pada JIGSAW: dibentuk
kelompok. Kemudian dibagi sub topik. Setalah itu setiap anggota memahami materi
yang sudah dibagi. Kemudian dipersentasikan untuk satu kelas. Setiap anggotanya
kembali ke kelompoknya masing2 kemudian menjelaskan kepada kelompoknya.
3. pada pembelajaran ini setiap kelompok
menyampaikan setiap materi yang sudah dipahami. Pendapatnya tersampaikan shg
menyebabkan rasa harga diri menjadi lebih tinggi. Pribadi yang lebih kuat
maksudnya dapat memahami dan menguasai materi yang telah didapat. Dari saling
meghargai dapt membentuk karakter yang lebih baik.
DISKUSI 2
1. bagaimana cara
meminimalisir dari dominansai satu orang dalam satu kelompok ?
Jawab : dengan cara yang
pintar tidak boleh egois dan dapat menjelaskan kepada semua temannya. Dan yang
kurang pintar juga tidak boleh diam saja, harus sadar diri kalau dia mempunyai
kekurangan sehingga dapat menutupi kekurangan tersebut. Dari guru juga bisa
dengan cara menegur tidak hnya satu orang saja yang mejawab.
Tujuan model kooperatif :
kerja sama, menyampaikan pendapat, sosialiasasi, tanggung jawab individu,
bertukar informasi, memahami perbedaan, komunikasi, saling ketergantungan
positif. Dan yang paling penting adalah membantu yang lemah. Ketika JIGSAW
tidak peduli lemah atau cepat pokonya dia harus menjadi ahli. Dalam kooperatif
intinya : yang kurang ikit naik. Jadi kooperatif itu modelnya membuat kelompok
itu heterogen shg dapat terjadi komunikasi. Makanya koperasi terjadi kerja sama
atau transaksi. Proses koopertif banyak digunakan untuk penguasaan konsep
kecuali grup investigasi. Makanya kooperatif terdapat tanggung jawab individu,
misal pada JIGSAW. Makanya pertama kali yang dipakai adalah STAT.
Saat mengajar proses
kooperatif harus ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar