Selasa, 11 April 2017

Resume ke 14 dan Refleksi : Pembelajaran Kooperatif

Nama : Indra Lusmana 
NIM : 150341603154
Offr : B


" Pembelajaran Kooperatif "

A. Pengertian Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang didasarkan faham konstruktivis yang berpandangan bahwa anak-anak diberi kesempatan agar menggunakan secara sadar strateginya sendiri dalam belajar, sedangkan guru membimbing siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Pembelajaran ini menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara 4 sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.
Pola belajar kelompok dengan cara kerja sama antar siswa, selain dapat mendorong tumbuhnya gagasan yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa, juga merupakan nilai sosial bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan. Apabila individu-individu ini bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, ketergantungan timbal-balik atau saling ketergantungan antar mereka akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras demi keberhasilan secara bersama-bersama, dimana kadang-kadang mereka harus menolong seorang anggota secara khusus.
B. Unsur-Unsur Cooperative Learning
Menurut Johnson dan johnson (1994) dan sutton (1992), terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:
a. Saling ketergantungan positif antara siswa.
b. Interaksi antara siswa yang semakin meningkatkan.
c. Tanggung jawab individual.
d. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.
e. Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok.
C. Karakteristik Cooperative Learning
Terdapat beberapa karakteristik strategi pembelajaran kooperatif, diantaranya yaitu:
a. Pembelajaran secara tim.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Semua anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah, criteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim.
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif mempunyai empat fungsi pokok, yaitu:
(1) perencanaan, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif.
(2) pelaksanaan, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama.
(3) organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok, oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok
(4) kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.
c. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu.
d. Keterampilan bekerja sama Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan
melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk ikut dan sanggup berinteraksi berbagai hambatan dam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.
D. Kelebihan dan Kelemahan Cooperative Learning
Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran diantaranya:
a. Siswa tidak telalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
b. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
c. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
d. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
e. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan memanage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.
f. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima
umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat masalah, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
g. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan, diantanranya:
a. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok.
b. Ciri utama dari cooperative learning adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
c. Penilaian yang diberikan dalam cooperative learning didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan
adalah prestasi setiap induvidu siswa.
d. Keberhasilan cooperative learning dalam upaya mengembangakan kesadaran berkelompok memerlukan waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau berkali-kali penerapan pembelajaran ini.
e. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan pada kemampuan secara
individual. 

REFLEKSI 

PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pengertian : pembelajran yg melibatkan 4 – 5 orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Ada sttruktur golongan yang bersofat koopertaif. Mengutamakan kerja sama antar kelompok untuk emncapai tujuan.
Tujuan :
- meningktakan kinerja siswa
- membantu siswa memahami
-menerima teman – temannya berbagai latar belakang
- berani untuk berpendapat 
Manfaat :
- meningkatkan pencurahan waktu thd tugas
- rasa harga diri menjadi lebih tinggi
- konflik anatar pribadi berkurang
- apatis berkurang
- meningkatkan motivasi lebih besar
- hasil belajar lebih tinggi
Karakteristik :
- berkelompok untuk menuntaskan materi belajar
-Kelompok dibentuk untuk memiliki keterampilan tinggi
- anggota kelompok berasal dari ras yang berbeda
- Penghargaan lebih berorentasi
Komponen :
- ketergenatungan positif
- tanggung jawab individu
- kemampuan bersosialisasi
- tatap muka
- evaluasi proses kelompok

Indikator :
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Menayjikan informasi
Mengorganisasikan ke dalam kelompok2 belajar
Membimbing kelompok belajar
Mengevaluasi
Memberikan penghargaan
Tipe pembalajaran kooperatif yaitu :
1. STAD
Yang paling sederhana, dibentuk kelompok dan dibahas LKSnya
2. TPS
Diskusi dengan kelompok
3. JIGSAW
Pembagian materi pembaljaran. Dan harus memhami satu topik
4. NHT
Diskusi dg cara diberikan nomor pada semua peserta didik.
5. Mencari pasangan
Setiap kelompok memiliki 2 anggota. Ada pertanyaan dan jawaban
6. CIRC
Mengatur untuk kerja sama anatar kelompok. Misal: membuat makalah, jurnal
Kelebihan :
- guru sbg fasilitator
- siswa tidak tergantung dg guru
- menghargai orang lain 
- meningkatkan mengolah informasi
Kekurangan :
- membutuhkan sarana yang mendukung
- topik yg dibahas cenderung meluas
- terjadi dominansi seorang saja dalam diskusi
- siswa kurang konsentrasi dalam pembeljaran

DISKUSI
1. apa maksud dr kecurangan waktu thd tugas ?
2. perbedaan dari TPS dan JIGSAW ?
3. jelaskan rasa dan harga diri menjadi tinggi dan maksud dari pribadi yang lebih kuat ?
Jawab :
1. waktu untuk berkelompok lebih banyak dari pada diskusi. Sehingga dibutuhkan untuk materi yang cukup. Sehingga dapat memfokuskan tugas yang diberikan. Jadi waktu yang digunakan tidak sia2.
2. pada TPS : mula2 dibagi LKS. Setiap siswa berpikir sendiri. Kemudian diberi waktu. Dan diskusikan secara kelompok atau berpasangan. Dari situ didiskusikan dengan satu kelas.
Pada JIGSAW: dibentuk kelompok. Kemudian dibagi sub topik. Setalah itu setiap anggota memahami materi yang sudah dibagi. Kemudian dipersentasikan untuk satu kelas. Setiap anggotanya kembali ke kelompoknya masing2 kemudian menjelaskan kepada kelompoknya.
3.  pada pembelajaran ini setiap kelompok menyampaikan setiap materi yang sudah dipahami. Pendapatnya tersampaikan shg menyebabkan rasa harga diri menjadi lebih tinggi. Pribadi yang lebih kuat maksudnya dapat memahami dan menguasai materi yang telah didapat. Dari saling meghargai dapt membentuk karakter yang lebih baik.
DISKUSI 2
1. bagaimana cara meminimalisir dari dominansai satu orang dalam satu kelompok ?
Jawab : dengan cara yang pintar tidak boleh egois dan dapat menjelaskan kepada semua temannya. Dan yang kurang pintar juga tidak boleh diam saja, harus sadar diri kalau dia mempunyai kekurangan sehingga dapat menutupi kekurangan tersebut. Dari guru juga bisa dengan cara menegur tidak hnya satu orang saja yang mejawab.
Tujuan model kooperatif : kerja sama, menyampaikan pendapat, sosialiasasi, tanggung jawab individu, bertukar informasi, memahami perbedaan, komunikasi, saling ketergantungan positif. Dan yang paling penting adalah membantu yang lemah. Ketika JIGSAW tidak peduli lemah atau cepat pokonya dia harus menjadi ahli. Dalam kooperatif intinya : yang kurang ikit naik. Jadi kooperatif itu modelnya membuat kelompok itu heterogen shg dapat terjadi komunikasi. Makanya koperasi terjadi kerja sama atau transaksi. Proses koopertif banyak digunakan untuk penguasaan konsep kecuali grup investigasi. Makanya kooperatif terdapat tanggung jawab individu, misal pada JIGSAW. Makanya pertama kali yang dipakai adalah STAT.
Saat mengajar proses kooperatif harus ada.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar