NIM : 150341603154
Offr : B
" Siklus Belajar"
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang dapat di gunakan untuk mendesain pola–pola mengajar secara tatap muka
di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan materi/perangkat pembelajaran
termasuk di dalamnya buku–buku, film–film, tipe–tipe, program – program
perangkat computer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar).
Setiap model mengarahkan kita untuk mendesain
pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai berbagai tujuan. Salah satu
strategi mengajar untuk menerapkan model konstruktivis ialah penggunaan siklus
belajar (Herron, 1988) yang terdiri atas tiga fasa, yaitu fasa eksplorasi, fasa
pengenalan konsep, dan fasa aplikasi konsep.
Menurut model belajar kognitif, siswa membangun sendiri pemahamannya
mengenai suatu konsep. Selama pengajaran berlangsung, siswa membangkitkan
pemahamannya sendiri yang didasarkan pada latar belakang, sikap, kemampuan dan
pengalamannya. Siswa memilih informasi yang disajikan, dan prakonsepsi mereka
menentukan informasi mana yang menarik perhatiannya kemudian secara aktif otak
menterjemahkannya dan menggambarkan kesimpulan berdasarkan informasi yang telah
disimpan. Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang berputar ( siklus
).
Siklus
Belajar terdiri atas tiga fasa, yaitu : fasa eksplorasi atau fasa penggalian
konsep (Consept Exploration), fasa pengenalan konsep atau fasa penemuan
konsep (Concept Introduction), dan fasa aplikasi atau penerapan konsep (Concept
Application).
1. Fasa
Eksplorasi atau Fasa Penggalian Konsep
Selama
eksplorasi para siswa belajar melalui aksi dan reaksi mereka sendiri dalam
situasi baru. Eksplorasi juga membawa para siswa pada identifikasi suatu pola
keteraturan dalam fenomena yang diselidiki. Penerapannya dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Siswa
mengidentifikasi objek-objek yang menarik, kejadian-kejadian atau situasi yang
dapat diobservasi siswa-siswa. Pengalaman ini dapat terjadi dalam ruangkelas,
laboratorium atau lapangan.
b. Tujuan utama
dari eksplorasi adalah untuk secara mental membuat atau menimbulkan konsep yang
kemudian akan diperkenalkan.
2. Fasa
Pengenalan Konsep atau Fasa Penemuan Konsep
Fasa
kedua ialah pengenalan konsep, biasanya dimulai dengan memperkenalkan suatu
konsep atau konsep-konsep yang ada hubungannya dengan fenomena yang diselidiki,
dan didiskusikan dalam konteks apa yang telah diamati selama fasa eksplorasi.
Adapun penerapan fasa pengenalan konsep dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pada awal
pembelajaran secara jelas didasarkan pada eksplorasi siswa. Sehingga dalam fasa
ini guru menunjukkan kepada siswa agar memperhatikan aspek-aspek yang spesifik
dari pengalaman eksplorasi.
b. Berikutnya
konsep-konsep diperkenalkan secara langsung dan formal.
c. Kunci fasa ini
adalah untuk menunjukkan atau memperlihatkan konsep-konsep dalam cara yang
sederhana, jelas, dan langsung. Hal ini agar dapat dipahami siswa dengan mudah.
3. Fasa
Penerapan Konsep atau Fasa Aplikasi Konsep
Fasa
ini menyediakan kesempatan bagi para siswa untuk menggunakan konsep-konsep yang
telah diperkenalkan. Adapun penerapannya dapat dilaksanakan dengan cara
mengenalkan aktivitas yang berbeda di mana siswa dapat memperluas konsep-konsep
dalam situasi baru atau situasi yang berbeda.
Learning cycle melalui
kegiatan dalam tiap fase mewadai siswa untuk aktif membangun konsep–konsepnya
sendiri dengan cara berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun sosial.
Implementasi learning cycle dalam pembelajaran sesuai pandangan
konstruktivistik yaitu:
1.
Siswa belajar aktif. Siswa mempelajari materi secara bermakna dengan
bekerja
dan berpikir. Pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman sendiri.
2.
Informasi dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Informasi baru yang
dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu.
Dilihat dari
dimensi guru, implementasi model pembelajaran ini dapat memperluas wawasan dan
meningkatkan kreativitas guru dalam merancang kegiatan pembelajaran. Sedangkan
dilihat dari dimensi siswa, penerapan model pembelajaran ini memberikan
kelebihan sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi belajar karena
siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran
2. Lebih berpeluang untuk menyampaikan
pendapat dan gagasan
3. Dapat menumbuhkan kegiatan belajar
4. Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Sedangkan
kekurangan penerapan model pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
1. Efektifitas pembelajaran rendah jika
guru kurang menguasai materi dan langkah–langkah pembelajaran
2. Menuntut kesungguhan dan kreatifitas
guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran
3. Memerlukan
pengelolahan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi
REFLEKSI
REFLEKSI
Menurut model belajar kognitif, siswa membangun sendiri pemahamannya
mengenai suatu konsep. Selama pengajaran berlangsung, siswa membangkitkan
pemahamannya sendiri yang didasarkan pada latar belakang, sikap, kemampuan dan
pengalamannya. Siswa memilih informasi yang disajikan, dan prakonsepsi mereka
menentukan informasi mana yang menarik perhatiannya kemudian secara aktif otak
menterjemahkannya dan menggambarkan kesimpulan berdasarkan informasi yang telah
disimpan. Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang berputar ( siklus
).
Siklus Belajar terdiri atas beberapa fase, yaitu:
1. Fase pendahuluan (Engegament )
2. Fase eksplorasi (Exploration)
3. Fase penjelasan (Explanation)
4. Fase Elaborasi (Elaboration)
5. Fase Evaluasi (Evaluation )
Siklus Belajar terdiri atas beberapa fase, yaitu:
1. Fase pendahuluan (Engegament )
2. Fase eksplorasi (Exploration)
3. Fase penjelasan (Explanation)
4. Fase Elaborasi (Elaboration)
5. Fase Evaluasi (Evaluation )
Learning cycle melalui
kegiatan dalam tiap fase mewadai siswa untuk aktif membangun konsep–konsepnya
sendiri dengan cara berinteraksi dengan lingkungan fisik maupun sosial.
Implementasi learning cycle dalam pembelajaran sesuai pandangan
konstruktivistik yaitu:
1.
Siswa belajar aktif. Siswa mempelajari materi secara bermakna dengan
bekerja
dan berpikir. Pengetahuan dikonstruksi dari pengalaman sendiri.
2.
Informasi dikaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Informasi baru yang
dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar