Sabtu, 08 April 2017

Resume ke 13 dan Refleksi : Inkuiri dalam pembelajaran sains

Nama : Indra Lusmana
NIM : 150341603154
Offr : B

"Inkuiri dalam pembelajaran sains"
Hakikat sains dan pendekatan Inkuiri dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses dan penerapannya, termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Produk sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori, dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode-metode sains atau metode ilmiah. Inkuiri berasal dari kata “inquire” yang artinya mencari atau mempertanyakan. Model pendekatan inkuiri telah diperkenalkan sejak tahun 1970 sebagai suatu metode.

Kata inkuiri  sering juga dinamakan heuriskin yang berasal dari bahasa yunani, yang memiliki arti saya menemukan. Metode inkuiri berkaitan dengan aktivitas  pencarian  pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu sehingga siswa  akan menjadi pemikir kreatif yang mampu memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2011: 196) bahwa “Metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode inkuiri adalah metode yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui percobaan maupun eksperimen sehingga melatih siswa  berkreativitas dan berpikir kritis untuk menemukan sendiri suatu pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan pengetahuannya tersebut dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Karakteristik metode inkuiri
Menurut Sanjaya (2011: 197) Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik utama dalam metode pembelajaran inkuiri, yaitu:
a. Metode inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya  diri (self belief). Dengan demikian, metode pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
c. Tujuan dari penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mngembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demkian, dalam metode inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan kemampuan yang dimilikinya secara optimal. 
Komponen-komponen metode inkuiri
Metode pembelajaran inkuiri memiliki beberapa komponen. Sebagaimana yang dikemukakan Garton (Ahmad,  2011)  bahwa pembelajaran dengan metode inkuiri memiliki 5 komponen yang umum yaitu:
a. Question. Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena.
b.Student Engangement. Dalam metode inkuiri, keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan dalam menciptakan sebuah produk dalam mempelajari suatu konsep.
c. Cooperative Interaction. Siswa diminta untuk berkomunikasi, bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan.
d. Performance Evaluation. Dalam menjawab permasalahan, biasanya siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan. Melalui produk-produk ini guru melakukan evaluasi.
e. Variety of Resources. Siswa dapat menggunakan bermacam-macam sumber belajar, misalnya buku teks, website, televisi, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya.
Prinsip-prinsip metode inkuiri
Dalam pelaksanaan metode inkuiri dalam pembelajaran di kelas, ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu menjadi fokus perhatian bagi seorang guru. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri  diharapkan dapat berjalan secara maksimal sesuai dengan apa yang telah direncanakan.  Menurut Sanjaya (2011:199) ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam penggunaan metode inkuiri, yaitu:
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
b. Prinsip interaksi

c.  Prinsip bertanya

d. Prinsip belajar untuk berpikir

e. Prinsip keterbukaan
Kelebihan dan kelemahan menggunakan inkuiri

Kelebihan menggunakan model pendekatan inkuiri yaitu sebagai berikut:

a. Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.

b. Dapat membentuk dan mengambangkan konsep dasar kepada siswa. Membantu dalam ingatan dan transfer pada situasi proses belajar baru.
c. Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
d. Mendorong siwa untuk berfikir dan bekerja atas insiatifnya sendiri, bersifat jujyr, obyektif, dan terbuka.
f. Menghindari diri dari cara belajar tradisional yaitu guru menguasai kelas.
g. Memungkinkan siswa belajar dnegan memnafaatkan berbagai jenis sumber belajar.
h. Dapat melatih siswa untuk belajar dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
i. Dalam diskusi guru dapat mengetahui kedalam pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang di bahas.
Kelemahan menggunakan model pendekatan inkuiri sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif .
2. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa adanya.
3. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator dan pembimbing siswa dalam belajar. Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
4. Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu mudah.
5. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingn guru yang lebih baik.
6. Untuk kelas yang jumlah banyak akan sangat merepotkan guru 

REFLEKSI 

Inkuiri adalah metode yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui percobaan maupun eksperimen sehingga melatih siswa  berkreativitas dan berpikir kritis untuk menemukan sendiri suatu pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan pengetahuannya tersebut dalam memecahkan masalah yang dihadapi.Discovery berbeda dengan inkuiri. 
Discovery biasanya ditemukan secara tiba - tiba. Akan tetpi inkuiri harus ada pengujian terlebih dahulu. Jangan biasakn berangkat ke sekolah dengan tujuan untuk menerima ilmu. Jangan seperti itu. Akan tetapi saya berang at ke sekolah dg tujuan untuk mengamalkan ilmu.
Sebagai suatu pernyataan perlu adanya kajian teori.
Tidak harus dalam bentuk pengaruh. Ada beberapa pengamatan sederhana.
Apakah tembaga konduktor yg lebih baik dr pd besi. Bisa juga dalam bentuk 2 pilihan.
Bernalar terlebih dahulu. Hipotesis itu perlu adanya proses deduksi.
Jadi guru harus tau landasan teori. Tidak hanya asal2an. Hipotesis tidak selalau satu. Dalam dunia pendidikan anak harus memiliki pendapat. Harus diwajibkan itu.
Inkuiri akan jalan. Seorang guru harus bisa menjalankan. Hipotesis dibangun oleh empiris dan teoritis.
Seorang guru yg seperti ini tidak sadar. Banyak kegagalan dalam dunia pendidikan. Hal tersebut terjadi karena guru hanya memberikan. Tapi tidak mengolahnya.
Ada kekeliruan dalam proses deduksi, shg menyebabkan kesalahan hipotesis.
Proses inkuiri. Konfirmatori : membuktikan suatu teori atau pendapat.
inkuiri level 0
Inkurir tersturktur : teorinya tidak diberikan
highded inkuiri : tidak diberikan langkah2 hipotesis
Inkuiri bebas : bebas penelitian yg sesuai dg tema yg diberikan guru.
Inkuiri : teori harus dibaca sendiri
datang ke kampus jangan tangan ada di bawah.

 



 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar