NIM : 150341603154
Offr : B
Tanggal : 13 Januari 2017
REFLEKSI
Pada pertemuan ini dibahas tentang Teori Belajar Kognitivisme yang dipersentasikan oleh Kelompok 1 yang terdiri Azhari Ulfah A, Ida Fitria R, dan Indra Lusmana. Teori ini merupakan salah satu teori yang berkembang dan digunakan hingga saat ini dalam proses belajar dan pembalajaran. Pada teori ini mengendepankan sebuah proses, jadi yang dilihat lebih ke prosesnya bukan pada hasil. Berbeda dengan teori Behavioristik yang lebih mengedepankan hasil tanpa melihat prosesnya. Pada teori ini lebih ditekankan ke psikologi anak, dimana psikologi sangat berpengaruh dalam tingkat keberhasilan dalam belajar. Menurut saya teori ini sangat cocok untuk untuk di dunia pendidikan karena pada teori ini siswa lebih mandiri dalam belajar dan dapat mengeksplor sebesar - besarnya pengetahuan yang didapat, jadi siswa tidak merasa terbebani dengan belajar tapi dapat merasa nyaman dengan proses belajar seperti itu. Saya sidkit kecewa dengan pendidikan saat ini, karena yang diutamakan adalah hasil bukan proses, tidak sesuai dengan prinsip kognitif. Pak Hadi menambahkan pendidikan saat ini memang berbeda dengan jaman dahulu. Dulu lebih ditekankan dengan adanya proses belajar, kemudian adanya hukuman untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Sehingga bisa dibilang pendidikan jaman dahulu itu keras, akan tetapi menghasilkan potensi yang maksimal. Untuk saat ini memang belajar dengan adanya hukuman itu tidak cocok karena diharapkan siswa lebih menyadari kewajiban yang harus dicapai dengan belajar. Oleh karena itu untuk saat ini baik calon pendidik, pendidik, maupunyang didik agar merubah pola pikir kalau hasil itu tujuan utama. Pola pikir tersebut mulai saat ini hendaknya dirubah menjadi proses yang utama sedangkan hasil menjadi dampak yang diperoleh dari proses tersebut. Ada beberapa teman yang bertanya saat diskusi lalu, apakah IP itu penting? jawabannya : iya penting, karena pada kenyataanya di masyarakat IP jauh lebih penting mereka tidak melihat proses. Oleh karena itu hendaknya IP menjadi cerminan kemampuan yang dimiliki. Meskipun pada masyarakat tidak menanyakan proses, akan tetapi buktikan kalau IP memcerminkan kemampuan yang dimiliki, sehingga semakin IP tinggi maka kemampuan yang dimiliki juga tinggi. Dengan belajar teori ini saya sebagai calon pendidik mempunyai satu misi agar lebih mengedepankan adanya proses untuk pembelajarn, dan emnjadi contoh yang baik bagi peserta didik. Sehingga saya dapat membentuk potensi - potensi yang berkualitas, tidak hanya berkualitas dalam sekedar nilai akan tetapi berkualitas dalam hal kemampuan yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar