NIM : 150341603154
Offr : B
"Problem-Base Learning dan Problem Solving"
A. Problem Solving
1.
Pengertian Problem Solving
Problem solving adalah suatu proses mental dan
intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi
yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik,
1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem
identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan
seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension
untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. Metode
pembelajaran problem solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyelesaaian secara ilmiah.metode ini tidak
mengharapakan siswa hanya sekedar mendengarkan,mencatat,kemudian
menghafal materi pelajaran akan tetapi melalui metode problem solving siswa
aktif berpikir,berkomunikasi,mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan
Adapun
tujuan utama penggunaan metode problem solving dalam kegiatan belajar mengajar
yaitu:
a. Mengembangkan kemampuan
berfikir,terutama dalam mencari sebab akibat dan tujuan suatu permasalahan.
b.
Memberikan pengetahuan dan kecakapan
praktis yang bernilai atau bermanfaat bagi keperluan kehidupan sehari-hari.
c.
Belajar bertindak dalam situasi
baru.
d.
Belajar bekerja sistematis dalam
memecahkan masalah.
2. Karakteristik Metode Pembelajaran
Problem Solving.
Metode
pembelajaran problem solving dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah.terdapat 3 ciri utama dari metode problem solving, yaitu :
1. Metode problem solving merupakan
rangkaian aktivitas pembelajaran. Artinya dalam implementasi problem
solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa.
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan
untuk menyelesaikan masalah.metode ini menempatkan masalah sebagai kunci dari
proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan
dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Problem Solving
Kelebihan
dari metode problem solving menurut Syaiful bahri Djamarah dan Aswan
Zain(2002:104)sebagai berikut:
a. Metode ini membuat pendidikan
disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan .
b.Dapat membiasakan para siswa
menghadapi permasalahan di dalam kehidupan.
c. Merangsang pengembangan berfikir
siswa secara kreatif dan menyeluruh
d. Melatih siswa untuk
mengidentifikasikan dan melakukan penyelidikan
f. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalm dunia nyata.
Kelemahan
Metode Problem Solving:
a. Manakala siswa tidak memiliki
minat dan tidak memiliki keercayaan bahwa masalah yang di pelajari sulit
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba
b. Mengubah kebiasaan siswa belajar
dari mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan
banyak berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok kadang memerlukan
berbagai sumber belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa
c. Proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak.
B.
Problem-Base Learning
1. Pengertian Problem-Base
Learning
Problem
based learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi
pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata yang berorientasi pemecahan masalah
dengan memanfaatkan berpikir kritis, sintetik dan praktikal melalui pemanfaatan
multiple intelegences dengan membiasakan belajar “Bagaimana belajar”.
Karena pembelajaran ini terpusat melalui masalah-masalah yang relefan.
Terpusat karena berisi scenario, tema, unit yang menempatkan kembali kepada
pembelajaran yang diinginkan.
Dari paparan
penjelasan tersebut diatas maka problem based learning atau pembelajaran
berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran.
Sehingga pembelajaran based learning dapat dikatakan sebagai sebuah strategi
pembelajaran yang memanfaatkan masalah-masalah yang actual sesuai dengan bidang
keilmuannya secara terintegrasi melalui pemanfaatan kecerdasan-kecerdasan
manusia meliputi IQ, EQ maupun SQ untuk mengembangkan pemikiran kritis dan
kreatif dari peserta didik.
2. Karakteristik Pembelajaran Based
Learning
Ciri-ciri
dari pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan
masalah sebagai fakta serta alternative solusi yang dapat dilakukan.
b. Memfokuskan
pada interdisiplin keilmuan.
c. Menggunakan
penyelidikan secara otentik.
d. Hasil
solusi akhir dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam PBL,
siswa dituntut bertanggungjawab atas pendidikan yang mereka jalani, serta
diarahkan untuk tidak terlalu tergantung pada guru. PBL membentuk siswa mandiri
yang dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka
jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator atau tutor yang memandu
siswa menjalani proses pendidikan. Ketika siswa menjadi lebih cakap dalam
menjalani proses belajar PBL, tutor akan berkurang keaktifannya. Proses belajar
PBL dibentuk dari ketidakteraturan dan kompleksnya masalah yang ada di dunia
nyata. Hal tersebut digunakan sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar
mengintegrasikan dan mengorganisasi informasi yang didapat, sehingga nantinya
dapat selalu diingat dan diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
akan dihadapi. Masalah-masalah yang didesain dalam PBL memberi tantangan pada
siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mampu
menyelesaikan masalah secara efektif.
3. Tahap-tahap Pembelajaran Berbasis
Masalah
Sebagaimana penjelasan di atas bahwa
Pembelajaran Berbasis Masalah ini menuntut peserta didik untuk menghadapi apa
yang telah mereka ketahui dan apa yang belum mereka ketahui. Situasi ini
mengajak mereka untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian, dan
menentukan tindakan apa yang akan diambil. Berikut langkah – langkah atau
tahapan dalam pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah, yaitu :
a. Tahap 1: Penyampaian Ide (Ideas)
b. Tahap 2: Penyajian Fakta yang Diketahui
(Known Facts)
c. Tahap 3: Mempelajari Masalah (
Learning Issues)
d. Tahap 4: Menyusun Rencana
Tindakan (Action Plan)
e. Tahap 5: Evaluasi
3. Kelebihan Metode Problem Based
Learning
Kelebihan yang paling menonjol dalam penerapan metode
Pembelajaran Berbasis Masalah antara lain:
1.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah
menurut cara-cara atau gaya belajar individu masing-masing.
2.
Pengembangan keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills).
3.
Peserta didik dilatih untuk mengembangkan cara-cara menemukan (discovery),
bertanya (questioning), mengungkapkan (articulating), menjelaskan atau
mendeskripsikan (describing) mempertimbangkan atau membuat pertimbangan
(considering), dan membuat keputusan (decision-making). Dengan demikian,
peserta didik menerapkan suatu proses kerja melalui suatu situasi bermasalah,
siang mengandung masalah.
Kelemahan Metode Problem Based Lerning
1.
Pembelajaran model PBL memnbutuhksn waktu yang lama.
2.
Perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan pemahaman dalam kegiatan belajar
terutama membuat soal.
C.
Persamaan
Dan Perbedaan Problem Solving Dan Problem Based Learning.
Persamaan antara
problem solving dan PBL adalah sama-sama pembelajaran berbasis masalah atau
pemecahan masalah. Baik dalam problem solving maupun problem based learning,
peran guru adalah sama-sama sebagai pendidik dan fasilitator. Langkah
pembelajaran problem solving dan PBL, sama yaitu pada langkah awal pemberian masalah
dari guru.
Perbedaan antara keduanya terletak pada masalah yang dipecahkan atau diselesaikan. Pada problem solving masalah yang diberikan biasanya bukan masalah yang nyata seperti masalah pada problem based learning. Dan cara penyelesaiannyapun juga terdapat perbedaan. Pada problem solving, masalah dapat diselesaikan hanya dengan diskusi saja akan tetapi pada PBL dibutuhkan penelitian mengenai masalah tersebut, sehingga penyelesaian yang diberikanbenar-benar telah banyak melalui proses yang panjang. Langkah-langkah dalam PBL juga lebih panjang dibandingkan dengan langkah-langkah pada problem solving.
REFLEKSI
Perbedaan antara keduanya terletak pada masalah yang dipecahkan atau diselesaikan. Pada problem solving masalah yang diberikan biasanya bukan masalah yang nyata seperti masalah pada problem based learning. Dan cara penyelesaiannyapun juga terdapat perbedaan. Pada problem solving, masalah dapat diselesaikan hanya dengan diskusi saja akan tetapi pada PBL dibutuhkan penelitian mengenai masalah tersebut, sehingga penyelesaian yang diberikanbenar-benar telah banyak melalui proses yang panjang. Langkah-langkah dalam PBL juga lebih panjang dibandingkan dengan langkah-langkah pada problem solving.
REFLEKSI
Problem solving adalah suatu proses mental dan
intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi
yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Problem
based learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi
pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata yang berorientasi pemecahan masalah
dengan memanfaatkan berpikir kritis, sintetik dan praktikal melalui pemanfaatan
multiple intelegences dengan membiasakan belajar “Bagaimana belajar”.
Siswa dituntut bertanggungjawab atas pendidikan yang mereka jalani, serta
diarahkan untuk tidak terlalu tergantung pada guru. PBL membentuk siswa mandiri
yang dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka
jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator atau tutor yang memandu
siswa menjalani proses pendidikan.
Dalam penjelasan pak Hadi telah dipaparkan bahwa apa itu masalah. harus bagaimakah yang disebut dengan masalah. sehingga Pak Hadi menjelaskan bahwa masalah itu harus berkaitan dengan fenomena yang terjadi atau isu - isu.
Masalah : harus ada isu. Isunya tentang apa ? . harus
mengetahui batas - batasnya. Jadi menyediakan kegiatan suatu model untuk memhami sebab
akibat. Harus tau hubungan sebab akibat. Menyediakan lingkup dan perubahan setiap
waktu.
Sebelum ada masalah maka harus ada pengakajian terbih
dahulu. Harus ada identifikasi terlbih dahulu.
Ex : kurangnya fokus siswa terhdap pembelajaran
konvesional
Masalah :
1. mengapa tidak fokus ?
2. apkah siswa memiliki kelainan dalam memfokuskan
perhatian ? TIDAK
3. apakah guru membosankan ? YA
4. apakah pada jam yang akan dating ada tes?
5. apakah cara mengajar guru kurang baik ? YA
6. apakah guru tidak menguasai materi ? YA
7. apakah guru tidak tahu mengajar yang baik ? YA
8. apakah guru lulusan UM ? TIDAK
9.
apakah cara mengajar yang baik dapat meningkatkan daya fokus siswa?
Masalah yang harus ada isu. Kalau ada fakta harus ada
sitasi.
Ex : mengapa cabai pedas
Fakta :
Rakyat Indonesia suka pedas
Pedas dikendalikan oleh gen
Gen pedas dapat di isolasi ‘gen pedas dapat di
introduksi ke DNA lain melalui plasmid
Apakah duplikasi gen pedas menyebabkan peningkatan
rasa pedas cabai?
Apa yg dilihat itu malsalah. Jadi harus dicerna
terlebih dahulu,