Sabtu, 15 April 2017

Resume ke 15 dan Refleksi : Problem-Base Learning dan Problem Solving

Nama : Indra Lusmana 
NIM : 150341603154
Offr : B 


"Problem-Base Learning dan Problem Solving"
A. Problem Solving

1. Pengertian Problem Solving
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. Metode pembelajaran problem solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaaian secara ilmiah.metode ini tidak mengharapakan siswa hanya sekedar  mendengarkan,mencatat,kemudian menghafal materi pelajaran akan tetapi melalui metode problem solving siswa aktif berpikir,berkomunikasi,mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkan
Adapun tujuan utama penggunaan metode problem solving dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
a. Mengembangkan kemampuan berfikir,terutama dalam mencari sebab akibat dan tujuan suatu permasalahan.
b. Memberikan pengetahuan dan kecakapan praktis yang bernilai atau bermanfaat bagi keperluan kehidupan sehari-hari.
c. Belajar bertindak dalam situasi baru.
d. Belajar bekerja sistematis dalam memecahkan masalah.
2. Karakteristik Metode Pembelajaran Problem Solving.
Metode pembelajaran problem solving dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.terdapat 3 ciri utama dari metode problem solving, yaitu :
1. Metode problem solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran. Artinya dalam  implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa.
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.metode ini menempatkan masalah sebagai kunci dari proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Problem Solving
Kelebihan dari metode problem solving menurut Syaiful bahri Djamarah dan Aswan Zain(2002:104)sebagai berikut:
a. Metode ini membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan .
b.Dapat membiasakan para siswa menghadapi permasalahan di dalam kehidupan.
c. Merangsang pengembangan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
d. Melatih siswa untuk mengidentifikasikan dan melakukan penyelidikan
f. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalm dunia nyata.
Kelemahan Metode Problem Solving:
a. Manakala siswa tidak memiliki minat dan tidak memiliki keercayaan bahwa masalah yang di pelajari sulit dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba
b. Mengubah kebiasaan siswa belajar dari mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok kadang memerlukan berbagai sumber belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa
c. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak.
B. Problem-Base Learning
1. Pengertian Problem-Base Learning
Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata yang berorientasi pemecahan masalah dengan memanfaatkan berpikir kritis, sintetik dan praktikal melalui pemanfaatan multiple intelegences dengan membiasakan belajar “Bagaimana belajar”.  Karena pembelajaran ini terpusat melalui masalah-masalah yang relefan. Terpusat karena berisi scenario, tema, unit yang menempatkan kembali kepada pembelajaran yang diinginkan.
Dari paparan penjelasan tersebut diatas maka problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran. Sehingga pembelajaran based learning dapat dikatakan sebagai sebuah strategi pembelajaran yang memanfaatkan masalah-masalah yang actual sesuai dengan bidang keilmuannya secara terintegrasi melalui pemanfaatan kecerdasan-kecerdasan manusia meliputi IQ, EQ maupun SQ untuk mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif dari peserta didik.
2. Karakteristik Pembelajaran Based Learning
Ciri-ciri dari pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan masalah sebagai fakta serta alternative solusi yang dapat dilakukan.
b. Memfokuskan pada interdisiplin keilmuan.
c. Menggunakan penyelidikan secara otentik.
d. Hasil solusi akhir dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam PBL, siswa dituntut bertanggungjawab atas pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan untuk tidak terlalu tergantung pada guru. PBL membentuk siswa mandiri yang dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator atau tutor yang memandu siswa menjalani proses pendidikan. Ketika siswa menjadi lebih cakap dalam menjalani proses belajar PBL, tutor akan berkurang keaktifannya. Proses belajar PBL dibentuk dari ketidakteraturan dan kompleksnya masalah yang ada di dunia nyata. Hal tersebut digunakan sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar mengintegrasikan dan mengorganisasi informasi yang didapat, sehingga nantinya dapat selalu diingat dan diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi. Masalah-masalah yang didesain dalam PBL memberi tantangan pada siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif.
3. Tahap-tahap Pembelajaran Berbasis Masalah
Sebagaimana penjelasan di atas bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah ini menuntut peserta didik untuk menghadapi apa yang telah mereka ketahui dan apa yang belum mereka ketahui.  Situasi ini mengajak mereka untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian, dan menentukan tindakan apa yang akan diambil. Berikut langkah – langkah atau tahapan dalam pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah, yaitu :
a. Tahap 1: Penyampaian Ide (Ideas)
b. Tahap 2: Penyajian Fakta yang Diketahui (Known Facts)
c. Tahap 3: Mempelajari Masalah ( Learning Issues)
d. Tahap 4: Menyusun Rencana Tindakan (Action Plan)
e. Tahap 5: Evaluasi
3. Kelebihan Metode Problem Based Learning
Kelebihan yang paling menonjol dalam penerapan metode Pembelajaran Berbasis Masalah antara lain:
1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah menurut cara-cara atau gaya belajar individu masing-masing.
2. Pengembangan keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills).
3. Peserta didik dilatih untuk mengembangkan cara-cara menemukan (discovery), bertanya (questioning), mengungkapkan (articulating), menjelaskan atau mendeskripsikan (describing) mempertimbangkan atau membuat pertimbangan (considering), dan membuat keputusan (decision-making). Dengan demikian, peserta didik menerapkan suatu proses kerja melalui suatu situasi bermasalah, siang mengandung masalah.
Kelemahan Metode Problem Based Lerning
1. Pembelajaran model PBL memnbutuhksn waktu yang lama.
2. Perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan pemahaman dalam kegiatan belajar terutama membuat soal.
C. Persamaan Dan Perbedaan Problem Solving Dan Problem Based Learning.
Persamaan antara problem solving dan PBL adalah sama-sama pembelajaran berbasis masalah atau pemecahan masalah. Baik dalam problem solving maupun problem based learning, peran guru adalah sama-sama sebagai pendidik dan fasilitator. Langkah pembelajaran problem solving dan PBL, sama yaitu pada langkah awal pemberian masalah dari guru.
Perbedaan antara keduanya terletak pada masalah yang dipecahkan atau diselesaikan. Pada problem solving masalah yang diberikan biasanya bukan masalah yang nyata seperti masalah pada problem based learning. Dan cara penyelesaiannyapun juga terdapat perbedaan. Pada problem solving, masalah dapat diselesaikan hanya dengan diskusi saja akan tetapi pada PBL dibutuhkan penelitian mengenai masalah tersebut, sehingga penyelesaian yang diberikanbenar-benar telah banyak melalui proses yang panjang. Langkah-langkah dalam PBL juga lebih panjang dibandingkan dengan langkah-langkah pada problem solving. 



REFLEKSI 

Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata yang berorientasi pemecahan masalah dengan memanfaatkan berpikir kritis, sintetik dan praktikal melalui pemanfaatan multiple intelegences dengan membiasakan belajar “Bagaimana belajar”.
Siswa dituntut bertanggungjawab atas pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan untuk tidak terlalu tergantung pada guru. PBL membentuk siswa mandiri yang dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator atau tutor yang memandu siswa menjalani proses pendidikan.
Dalam penjelasan pak Hadi telah dipaparkan bahwa apa itu masalah. harus bagaimakah yang disebut dengan masalah. sehingga Pak Hadi menjelaskan bahwa masalah itu harus berkaitan dengan fenomena yang terjadi atau isu - isu.
Masalah : harus ada isu. Isunya tentang apa ? . harus mengetahui batas - batasnya. Jadi menyediakan kegiatan suatu model untuk memhami sebab akibat. Harus tau hubungan sebab akibat. Menyediakan lingkup dan perubahan setiap waktu.
Sebelum ada masalah maka harus ada pengakajian terbih dahulu. Harus ada identifikasi terlbih dahulu.
Ex : kurangnya fokus siswa terhdap pembelajaran konvesional
Masalah :
1. mengapa tidak fokus ?
2. apkah siswa memiliki kelainan dalam memfokuskan perhatian ? TIDAK
3. apakah guru membosankan ? YA
4. apakah pada jam yang akan dating ada tes?
5. apakah cara mengajar guru kurang baik ? YA
6. apakah guru tidak menguasai materi ? YA
7. apakah guru tidak tahu mengajar yang baik ? YA
8. apakah guru lulusan UM ? TIDAK
9. apakah cara mengajar yang baik dapat meningkatkan daya fokus siswa?
Masalah yang harus ada isu. Kalau ada fakta harus ada sitasi.
Ex : mengapa cabai pedas
Fakta :
Rakyat Indonesia suka pedas
Pedas dikendalikan oleh gen
Gen pedas dapat di isolasi ‘gen pedas dapat di introduksi ke DNA lain melalui plasmid
Apakah duplikasi gen pedas menyebabkan peningkatan rasa pedas cabai?
Apa yg dilihat itu malsalah. Jadi harus dicerna terlebih dahulu,