Minggu, 12 Maret 2017

Resume ke 9 dan Refleksi : Teori kecerdasan ganda dan penerapannya dalam pembelajaran

" Teori kecerdasan ganda dan penerapannya dalam pembelajaran "
oleh : Indra Lusmana 

A.  PENGERTIAN KECERDASAN GANDA
Kecerdasan ganda merupakan potensi yang dimiliki seseorang yang dapat diaktifkan melalui proses belajar, interaksi dengan keluarga, guru, teman dan nilai-nilai budaya yang berkembang. Kecerdasan mengandung dua aspek pokok yaitu; kemampuan belajar dari pengalaman dan beradaptasi terhadap lingkungan.
C.  MACAM – MACAM KECERDASAN GANDA
Gardner (1983) berhasil mengidentifikasi tujuh macam kecerdasan, yang kemudian dikenal sebagai kecerdasan ganda (Multiple Intelligence). Ketujuh jenis kecerdasan tersebut adalah:
1. Kecerdasan Musical 
Gardner menyebut kecerdasan musical ini dengan istilah musical/ rhythmic intelligence.  Kecerdasan musical (KM) adalah kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi musik. Kemampuan ini meliputi menyanyi, bersiul, memainkan alat-alat musik, mengenal pola-pola nada, membuat komposisi musik, mengingat melodi, memahami struktur dan irama musik. Gardner telah mengidentifikasi bahwa  inti dasar KM musical meliputi aspek irama, pola titinada, harmoni, dan timber, tetapi dia segera mengusulkan adanya kekuatan emosional misterius dari musik. Dia menunjukkan beberapa fakta untuk mendukung teorinya bahwa kemampuan musikan berfungsi seperti sebuah intelegensi, yakni apa yang oleh composer disebut sebagai  logical musical thinking dan musical mind (101-2). Kecerdasan musik merupakan kecerdasan yang paling awal berkembang dalam diri manusia (Grow, 2005). 
2. Kecerdasan Kinesthetic
 Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan pengendalian gerakan badan. Pengenalian gerakan badan ini terletak di korteks motoris dengan  setiap belahan otak mendominasi atau mengendalikan gerakan badan di sisi yang berlawanan (Gardner, 1983). Orang yang cerdas secara kinesthetic akan lebih mudah menirukan dan menciptakan gerakan. Seorang olahragawan yang cerdas kinesthetic akan dapat menyelesaikan dan mencari alternatif gerakan. Penyelesaian gerakan tentu berbeda dengan penyelesaian persamaan matematika, sehingga dalam hal ini orang yang cerdas gerak badan boleh jadi tidak cerdas secara matematik dan sebaliknya.
3. Kecerdasan logical/mathematical
          Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.
4.   Kecerdasan visual/spatial
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.
5.   Kecerdasan verbal/linguistik
Orang-orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas. Mereka juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru.
6.   Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain. Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan mudah menyesuaikan diri, menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial dan berhasil dalam pekerjaan
7.   Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana dan mengarahkan orang lain
8.   Kecerdasan naturalistik
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini.
Kecerdasan ganda (Multiple Intelligence) sebagai suatu konsep baru berdampak pada pembuatan desain dan kurikulum sekolah. Teori kecerdasan ganda (Multiple Intelligence) menganjurkan  bahwa ada beberapa kecerdasan manusia yang relatif  independen dan dapat dijadikan mode dan dikombinasikan dalam keserbaragaman cara agar sesuai dengan masing-masing individu dan budaya. Independensi masing-masing jenis kecerdasan ini dapat ditunjukkan pada kasus orang tidak dapat menguasai matematika, tetapi dia amat cepat membuat atau memahami arti keindahan sebuah lukisan atau komposisi lagu. Kasus lainnya, seorang yang tidak dapat memiliki kemampuan verbal dan spatial tetapi sangat cerdas dalam gerak/kinesthetik. Dalam diri manusia mungkin terdapat satu, dua, tiga atau lebih jenis kecerdasan yang menonjol. Jenis kecerdasan ini meungkin selanjutnya berkaitan dengan learning style dan life style. 
D. FAKTOR – FAKTOR PENTING DALAM IMPLEMENTASI TEORI KECERDASAN GANDA
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :
  • Orang tua murid
  • Guru
  • Kurikulum dan fasilitas
  • Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
  • Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu siswa
  • Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress)  yang diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.

REFLEKSI  
Kecerdasan ganda
Faktor – faktror penting dalam teori Kecerdasan Ganda
Implementasi teori kecerdasan memerlukan dukungan komponen - komponen  sistem persekolahan sebagai berikut:
1. Orang tua
2. Guru
3. Kurikulum dan fasilitas
Sistem penilaian dalam teori ini yaitu semua individu harus cerdas, lebih memetingkan proses dari pada hasil  
Tokoh teori kecerdasan Ganda
1. Gardner
Orang cerdas kalah sama orang rajin
Mengungkapkan ada 4 pokok pikiran dalam teori kecerdasan ganda :
1. Meningkat dan memperkuat kecerdasan
2. Kecerdasan dapat berubah
3. Kecerdasan merupakan realitas majemuk antara otak kanan dan kiri berbeda
4. Pada waktu tertentu biasa memakai 8 kecerdasan 
Berikut macam – macam 8 kecerdasan :
1. Musical (pandai mengubah atau menciptakan musik )
2. Kinestetik ( pandai dalam mengolah gerakan )
3. Logical (kecerdasan mampu berinteraksi dengan angka - angka)
4. Visual (mengelola bentuk – bentuk bidang) : seniman  
5. Verbal (mengelola kata – kata)
6. Interpersonal (interkasi dengan orang lain, mudah bergaul)
7. Intrapersonal (mampu menilai dan mengatur diri sendiri, cita – cita lebih baik ditulis. Karena dapat memotivasi diri sendiri)
8. Naturalistic ( senang terhdap fauna dan flora. Pandai melihat cuaca)
Setiap orang pasti mempunyai 8 kecerdasan akan tetapi kurang dikembangkan.
Penerapan dan pembelajaran :
Tugas guru harus mengarahakan siswa memiliki 8 kecerdasan
Kelebihan :
Memberikan sudut pandang baru thp potensi manusia
Menghindari adanya penghakiman
Kelemahan :
Mencampuradukkan kecerdasan keterampilan dan bakat. Guru dituntut mengajarkan dnegna versi kercedasan yang berbeda – beda.

DISKUSI
Mengapa guru harus memiliki 8 kecerdasan ? lalu perbedaan kecerdasan dan bakat ?
Jawab : maksudnya tidak semua kecerdasan di miliki oleh guru, akan tetapi harus
Bagaimana sesorang guru melihat 8 kecerdasan tsb
Jawab : bisa menilai kecerdasan siswa. Dan melatih kecerdasan siswa. Dikelompokkan kecerdasannya. Lebih efektif untuk individu bukan untuk masa kelompok yang besar. Bisa juga dilakukan dengan test psikologi.
Bagaimana  jika ada orangtua yang menuntut kecerdasan eksak,s edangkan siswanya lebih ke music
Jawab : kita harus mengikuti kemampuan orang tua. Akan tetapi bisa juga di omongkan dengan baik2. Dan bisa juga dengan menunjukkan dengan prestasi yang dimiliki dalam bidang yang dinginkan.

TAMBAHAN DARI PAK HADI
Guru tudak harus memiliki 8 kecerdasna akan tetapi harus memahami 8 kecerdasan tersebut  pada siswanya. Sehingga dapat memahami dan peka terhadap kondisi siswanya.
Perbedaan bakat dan kecerdasan : intelegensi ada sifat bawaannya dan lingkungnnya. Jadi bisa berasal dari bawaan bisa juga dari pengaruh lingkungannya.
Jadi ada faktor - faktor yang mempengaruhi talenta yaitu intelegensi, kreativitas, sosial, psikomotorik skills.
Jadi talenta adalah sesuatu yang dimunculkan, sedangkan intelensi itu adalah potensi. Jadi talenta dan intelensi saling berpengaruh. Misah : bakat music tidak muncul jika tidak punya intelensi music.
Sebenarnya talen dan intelektual adalah predictor akan tetapi ada moderator (memperkuat : kognisi dan lingkungan ). Lingkungan memperkuat bakat. Misal : intelegensi biasa akan tetapi lingkungan mendukung maka performennya bagus.
Dorongan dari orang tua, dari pendidikannya, dari pendidikan orang tua, sosial action
Kemunculan bakat dari masa pertumbuhan yaitu SD, SMP, dan SMA, masa2 tersebutlah muncul bakat.
Semua orang mempunyai talen yang bagus. Perlu mengembangkan mental. Bhawa keberhasilan tidak didapatkan secara instan, akan tetapi hars step by step. Jadi per tahap untuk menuju keberhasilan tidak terburu – buru.
Pengembangan kecerdasan ganda paling baik pada pendidikan sekolah menengah ke bawah, sedangkan untuk perguruan tinggi kurang tepat. Karena pada jenang perguruan tinggi sudah memasuki piliha profesi.
Perkembangan kognisi seseorang bersamaan tumbuh dengan kondisi fisik. Misal  : dalam penggunaan bahasa.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar