Selasa, 31 Januari 2017

Resume 2 dan Refleksi : Hakikat dan ciri-ciri belajar dan pembelajaran (Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif)

Nama : Indra Lusmana
NIM : 150341603154
Offr : B
Mata Kuliah : Belajar Dan Pembelajaran



“Hakikat Dan Ciri-Ciri Belajar Dan Pembelajaran (Teori Deskriptif Dan Teori Preskriptif)”
Oleh : Indra Lusmana

Hakikat Pembelajaran         
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik antara yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman temannya, tutor, media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang lain. Ciri lain dari pembelajaran adalah yang berhubungan dengan komponen-komponen pembelajaran. Sumiati dan Asra (2009: 3) mengelompokkan komponen-komponen pembelajaran dalam tiga kategori utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan terciptanya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Ciri – Ciri Pembelajaran
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar menurut Djamarah (2002:15-16) sebagai berikut :
a) Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurangkurangnya
individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam
dirinya.
b) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri indiviu berlangsung
terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan selalu bertambah dan tertuju memperoleh
suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usah belajar dilakukan,
makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan bersifat sementara yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja seperti
berkeringat, keluar air mata, menangis dan sebagainya. Perubahan terjadi karena
proses belajar bersifat menetap atau permanen.
e) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasil
ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap
kebiasaan, keterampilam, pengetahuan.
Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif
            Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan aantara variable-variabel yang menentukan hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variable yang dispesifikasikan dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Ada beberapa pendapat teori belajar deskriptif dan preskriptif menurut:
1. Menurut Bruner
Teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
2. Menurut Reigeluth
Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untk memberikan hasil.
3. Bruner (1964)
Diakui oleh kalangan instructional theorist sebagai peletak dasar pengembang teori-teori pembelajaran, di samping Skinner (1954) dan Ausubel (1968).  Bruner (1964) membuat pembedaan antara teori belajar dan teori pembelajaran. Teori belajar adalah deskriptif, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif. Teori belajar mendeskripsikan adanya proses belajar, teori pembelajaran mempreskripsikan strategi atau metode pembelajaran yang optimal yang dapat mempermudah proses belajar.
4. Simon (dalam Degeng, 1989)
Mengemukakan perbedaan serupa dengan memaparkan persamaan karakteristik dari ”a prescriptive science” dan membandingkan dengan karakteristik dari ”a descriptive science”. Dalam kerangka ini nyata sekali bahwa teori pembelajaran termasuk teori preskriptif yang berpasangan dengan teori belajar yang termasuk teori deskriptif.
Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Deskriptif Dan Prespektif, sebagai berikut :
1. Kelebihan teori belajar deskriptif yaitu  lebih terkonsep sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan.mendorong siswa untuk mencari sumber pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan suatu tugas.
2. Kekuragan teori belajar deskiptif yaitu kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.
3. Kelebihan teori belajar prespektif yaitu lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. banyak member motivasi agar terjadi proses belajar mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
4. Kekurangan teori belajar prespektif yaitu membutuhkan waktu cukup lama.


REFLEKSI

Pada pertemuan ini dibahas tentang hakikat belajar. Pada diskusi ini dipimpin salah satu teman yaitu Ifa Widiawati. Dalam pertemuan ini akan dibahas apa itu belajar dan pa itu pembelajaran. Berikut beberapa pendapat yang disampiakan dalam diskusi.
Belajar adalah suatu proses interkasi antara siswa dan guru. Belajar tidak hanya menguasai pengetuan akan tetapi juga diimbangi moral – moral serta keagamaan. Belajar bisa juga disebut dengan perubahan tinglah laku secara keseluruhan dari yang tidak tau menjadi tau. Dalam belajar ada juga hakikat belajar, hakikat belajar merupakan sebuah perubahan tingkah laku yang dapat kita amati. Belajar juga bisa diartikan dengan sebuah kegiatan yang memiliki tujuan untuk meberikan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Dalam hakikat belajar tentu ada pembelajaran.
Dalam belajar ada sebuah tujuan, jadi kita harus mengetahui tujuan kita. Jika dalam hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ciri- ciri belajar adalah sebsgai berikut:  
1. Ada guru sebagai fasilitator
2. Ada buku, sebagai buku ajar atau buku panduan 
3. Proses, dalam belajar ada proses tidak secara instan
4. Aturan, untuk agar terarah dan terstruktur
5. Evaluasi, untuk mengetahui kemampuan yang didapat
Dalam pembelajaran terdapat Teori Deskriptif Dan Teori Preskriptif. Teori belajar itu teori deskriptif, karena tujuannya untuk meberikan proses belajar. Jadi ada proses untk mencapai hasil belajar dan hasil belajar yang di lihat akan tetapi pada teori belajar pembelajarn Preskriptif yaitu yang dilihat adalah tujuan atau metode dalam belajar. Lebih ke cara guru menyampaikan informasi dengan metode tertentu.
Teori deskriptif,
Kekurangan : kurang memehami psikologis siswa dalam memhami suatu materi dalam belajar, karena itu yang diamati adalah hasilnya, siswa dituntut memperoleh hasil yang maksimal tetapi tidak memperdulikan psikologisnya.
Kelebihan : lebih terkonsep, sehingga siswa lebih memahami dan mndorong siswa untuk mencari sumber – sumber lain. Jadi siswa lebih aktif dan mandiri dalam belajar 
Teori Preskriptif
Kelebihan : lebih terarah dan sistematis dalam memberi materi
Kekrungan : mmebutuhkan waktu yang cukup lama, karena lebih sistematis sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.
Teori Preskriptif lebih banyak diterapkan disekolah, sedangkan teori deskriptif lebih diterapkan diluar sekolah. Sehingga dia lebih mandiri mencari sumber pengetahuan yang lebih baanyak.

Tambahan dari Pak Hadi :
Belajar adalah harus ada perubahan yang lebih baik, jadi menjelaskan bagaimana manusia itu belajar. Isitilah pembelajarn terjemahan dari teaching.  Sedangkan belajar dari learning. Belajar dan pembelajaran itu sama. Kalo learning bagaimana seseorang itu belajar, yang artinya deskriptif. Sedangkan teaching adalah Preskriptif. Memberikan kesemapatan setiap orang untuk belajar. Apapun yg dia gunakan untuk belajar secara bebas, yang terpenting bagaimana dia memberikan hasil. Jadi lebih mengarah kebebasan individu dalam belajar. 
Preskriptif itu melihatnya adalah supaya dapat mencapai tujuan belajar maka harus ada desain. Desain tersebut diperoleh dari tujuan pembelajaran. Di deskriptif, sesuatu tidak harus dirancang akan tetapi kita  mendapat hasil. Jadi bisa dari pengalaman. Ketika siswa belajar, siswa diberi kebebasan untuk mencari sumber sendiri, akan tetapi tidak terprogam tetapi mendapatkan hasil yang banyak. Sedangkan pada teori preskriptif terdapat batasan – batasan sehingga kreativitas tidak muncul dalam diri siswa, karena pengajarannya hanya terfokus kepada tujuan tertentu saja.
Prespektif cenderung melihat tujuan, sehingga dengan cara apapun digunakan untuk mendapatkan hasil, tanpa memperhatikan maknanya.  Jadi dengan adanya desain tadi membatasi kreativitas siswa. Dengan adanya kesalahan - kesalahan tersebut proses belajar seperti diatur tidak mebrikan kebebasan dalam belajar. Makna learning mengalami degradasi, sehingga hanya teaching saja. Ini yang tidak boleh terjadi.
Jadi Preskriptif itu penting tetapi harus sesuai dengan perumusan learning yang baik. Artinya mengembangkan keterampilan berpikit tingkat tinggi. Hasil belajar itu sebagai variabel. Jadi proses belajar itu yang kita diberikan, dan hasil yang didaptkan siswa. Prespektif melihat tujuan shg melihat strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Kalo deskriptif dengan strategi apa dan dilihat apa yang terjadi pada siswa.